Guna menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan di Kota Bandung terutama di masa pandemik Covid 19, pemerintah kota Bandung menetapkan satu program dengan memanfaatkan pekarangan atau lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Program tersebut dikenal dengan nama program “Buruan Sae”. Sejalan dengan program tersebut Kelompok Berkebun (PokBun) Juu Agro yang beralamat di RT/RW 05/10, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu yang sudah aktif berkegiatan berkebun dan beternak dari tahun 2017 memiliki kegiatan budidaya perikanan yaitu ikan lele, selain berkebun sayur mayur.
Budidaya ikan lele meliputi pembibitan pemijahan pada media bioflok, sementara pembesaran ikan lele di budidaya ikan dalam ember (budikdamber). Salah satu kendala dalam pembibitan dan pemijahan ikan lele adalah pemantuan kualitas air. Menurut Pak Yana, pemilik bioflok untuk pembibitan dan pemijahan lele serta anggota PokBun Juu Agro menyatakan kualitas DO, pH, dan suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan mortalitas. Salah satu kendala yang dialami adalah bagaimana mendapatkan data ketiga parameter tersebut secara akurat dan terus menurus. Dengan cara manual pembacaan ketiga parameter tersebut hanya dapat dilaksanakan pada jam kerja, selain itu data tidak tercatat secara rapi dan terdigitalisasi.
Melihat potensi tersebut, tim Dosen dari Fakultas Informatika dan Fakultas Industri Kreatif mengusulkan sebuah alat monitoring kualitas air berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Perangkat tersebut menggunakan sensor dari ketiga parameter dan diintegrasikan dengan perangkat mikrokontroller. Perangkat mikrokontroller dan sensor akan melakukan pembacaan data. Hasil pembacaan data dikirimkan ke internet untuk disimpan dan dikelola. Sistem dapat memberikan alarm pada kondisi tertentu yang sudah ditetapkan. Data yang disimpan di internet/platform IoT dapat diakses kapan saja dengan menggunakan koneksi internet. Selain itu data sudah disajikan dalam bentuk grafik yang memudahkan untuk melakukan kajian. Selain fungsionalitas, sistem yang dibangun juga memperhatikan desain packaging perangkat yang mampu melindungi perangkat dari cuaca tempat budidaya ikan lele, selain juga memperhatikan segi estitika.
Pada tanggal 19 Januari 2021, secara resmi perangkat yang sudah dibangun dan diuji diserahkan kepada ketua PokBun Juu Agro bertepatan dengan acara panen perdana kegiatan “Buruan Sae”. Pada kegiatan tersebut, tim Universitas Telkom diwakili oleh Parman Sukarno, Ph.D selaku ketua tim kegiatan pengabdian masyarakat. Selain para anggota PokBun, acara tersebut juga dihadiri perwakilan dari Camat Buah Batu, dan perwakilan Lurah Margasari serta perwakilan dari Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung yang diwakili Kepala Bidang Pemberdayaan, Penyuluhan dan Kerjasama (Kabid PPK) . Berdasarkan diskusi singkat dengan Ibu Sri Rezeki , kedepannya diharapkan Universitas Telkom dapat berkontribusi dalam menyediakan solusi peternakan dan pertanian di SEIN Farm yang dimiliki pemerintah Kota Bandung.